HIKMAH HARI RAYA IDUL FITRI
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى. وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰى. بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا. وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَّأَبْقَى. إِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْأُوْلٰى. صُحُفِ إِبْرَاهِمَ وَمُوْسٰى. (الأعلى)
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
"Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri. Dan dia ingat nama Tuhannya. Lalu dia salat. Tetapi, kamu memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. Yaitu kitab-kitab Ibrahim dan Musa. (QS. Al-A'la)
Sahabat beriman, Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surat Al-A'la maka Allah memberinya sepuluh kali kebaikan dari tiap-tiap huruf yang telah Allah turunkan kepada Ibrahim, Musa dan Muhammad, semoga rahmat dan kesejahteraan senantiasa tercurah atas mereka."
Dari Anas ibn Malik RA bahwa dia mengatakan, "Sesungguhnya Rasulullah SAW menaiki mimbar lalu mengatakan 'Amin', selanjutnya menaiki tangga yang kedua lalu mengatakan 'Amin', dan selanjutnya menaiki anak tangga yang ketiga lalu mengatakan pula 'Amin', kemudian sampailah beliau ke atas (mimbar) lalu duduk". Mu'adz ibn Jabal bertanya kepada beliau, "Engkau naik (mimbar) lalu membaca 'Amin', tiga kali, apakah hikmahnya ya Rasulullah?" Jawab Nabi, "Jibril telah datang kepadaku, lalu berkata, 'Hai Muhammad, barangsiapa menemui bulan Ramadan dan tidak berpuasa sampai akhir bulan dan tidak mendapat ampunan, maka dia akan masuk neraka, semoga dia dijauhkan Allah daripadanya'. Maka saya berkata 'Amin'. Dan katanya pula, 'Barangsiapa mengalami (hidup) kedua ibu bapaknya, atau salah seorang diantara mereka berdua, sedang dia tidak berbuat baik kepada keduanya lalu dia mati, maka dia akan masuk neraka, semoga ia dijauhkan Allah daripadanya'. Maka saya berkata, 'Amin'. Dan katanya pula, 'Barangsiapa yang ketika namamu disebut pada sisinya tapi dia tidak berselawat untukmu, dia akan masuk neraka, semoga Allah menjauhkan dia daripadanya'. Maka saya berkata 'Amin'."
Dari Anas ibn Malik Radhiyallahu, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
إِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلٰى عِيْدِهِمْ يَقُوْلُ اللّٰهُ تَعَالٰى: يَا مَلَآئِكَتِىْ كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اَجْرَهُ وَعِبَادِيْ الَّذِيْنَ صَامُوْا شَهْرَهُمْ وَخَرَجُوْا اِلٰى عِيْدِهِمْ يَطْلُبُوْنَ اُجُوْرَهُمْ، اَشْهِدُوْا اَنِّيْ قَدْ غَفَرَتْ لَهُمْ فَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْا اِلٰى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بُدِّلَتْ سَيِّئَاتِكُمْ بِالْحَسَنَاتِ فَيَقُوْلُ اللّٰهُ تَعَالٰى: يَا عِبَادِيْ صُمْتُمْ لِيْ وَاَفْطَرْتُمْ لِيْ فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ.
"Apabila orang-orang itu berpuasa pada bulan Ramadan lalu keluar menuju (salat) hari raya mereka, maka Allah SWT berfirman: "Wahai malaikat-malaikat-Ku, tiap-tiap orang yang beramal meminta pahalanya. Dan juga, hamba-hamba-Ku yang telah berpuasa pada bulan (Ramadan) mereka, dan keluar menuju (salat) mereka, mereka meminta pahala-pahala mereka. Maka, saksikanlah olehmu sekalian, bahwa Aku benar-benar telah mengampuni mereka". Maka terdengarlah seruan, "Hai umat Muhammad, kembalilah kau sekalian ke rumahmu masing-masing, sesungguhnya kesalahan-kesalahan kamu telah diganti dengan kebaikan-kebaikan". Kemudian Allah SWT berfirman: "Wahai hamba-hamba-Ku, kamu sekalian telah berpuasa untuk-Ku dan berbuka untuk-Ku, maka bangkitlah kamu dalam keadaan telah mendapatkan ampunan".
Dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda:
رَمَضَانُ اَوَّلُهُ رَحْمَةٌ وَوَسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَاٰخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النِّيْرَانِ.
"Bulan Ramadan itu awalnya rahmat, tengahnya ampunan, dan akhirnya kebebasan dari neraka".
Sahabat beriman, sesungguhnya orang yang beriman itu mempunyai lima kali hari raya: Pertama, tiap hari yang lewat pada seorang mukmin, di mana tidak ada satu dosapun yang ditulis untuknya, itulah hari raya. Kedua, hari ketika dia keluar dari dunia dalam keadaan membawa iman, syahadat dan terpelihara dari tipu daya setan, itulah hari raya. Ketiga, hari ketika dia menyeberangi Shirath dalam keadaan aman dari kengerian-kengerian kiamat, dan selamat dari tangan-tangan musuh maupun malaikat-malaikat Zabaniyah, itulah hari raya. Keempat, hari ketika dia masuk ke surga dalam keadaan aman dari neraka Jahim, itulah hari raya. Kelima, hari ketika dia memandang kepada Tuhannya, itulah hari raya.
Sahabat beriman, pada hari raya Iblis menjerit, maka berkumpullah keluarganya padanya, mereka bertanya, "Tuan kami, siapakah yang telah membuat tuan murka, sungguh akan kami pecahkan dia". Jawab Iblis, "Tak ada apa-apa, tetapi Allah SWT benar-benar telah mengampuni umat ini pada hari raya ini. Maka, kamu sekalian harus membuat mereka sibuk dengan kelezatan-kelezatan, keinginan-keinginan nafsu dan minuman arak, sehingga Allah akan murka kepada mereka".
Maka dari itu, bagi orang yang berakal hendaklah menahan dirinya pada hari raya terhadap keinginan-keinginan nafsu dan hal-hal yang terlarang, lalu senantiasa melakukan ketaatan-ketaatan.
Sahabat beriman, menurut satu pendapat, bahwasannya hikmah dari hari raya di dunia ialah peringatan tentang keadaan hari raya di akhirat. Bila anda melihat orang-orang, sebagian mereka pergi berjalan kaki dan sebagian lainnya berkendaraan, sebagian mereka berpakaian dan sebagian lainnya bertelanjang, dan sebagian memakai kain sutera sebagian lainnya memakai kain wol dan sebagiannya bermain-main sambil tertawa dan sebagian lainnya menangis, maka ingatlah akan perjalanan di hari kiamat. Sesungguhnya demikianlah keadaan di hari kiamat.
Wallahu A'lam Bish Shawab.
Comments