KEUTAMAAN BERPUASA ENAM HARI PADA BULAN SYAWAL
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
مَنْ جَآءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَآءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ يُظْلَمُوْنَ. (الانعام ١٦٠)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. "Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka tidak sedikitpun tidak dianiaya. (QS. Al-An'am)
Sahabat beriman, orang berkata, barangsiapa menanam sebatang pohon karena mengharapkan buah-buahnya, ia akan mengairinya selama hidupnya pohon itu. Lalu, tanda bahwa pohon itu tidak lagi memerlukan air ialah menghijaunya daun-daunnya. Apabila daun-daun itu menghijau dan lewat sebentar, kemudian pohon itu terkena panas matahari dan kering lah daun-daunnya, maka diketahuilah, bahwa pohon itu memerlukan air lagi. Dan apabila daun-daunnya tidak kering, maka diketahuilah, bahwa pohon itu tidak lagi memerlukan air.
Maka demikian pula halnya hamba Allah dibulan Ramadhan. Ia segera berpuasa, melakukan shalat dan kebaikan-kebaikan lainnya, karena mengharapkan diterimanya semua itu dengan berkah bulan Ramadhan. Adapun tanda diterimanya amalan-amalan itu ialah, bila hamba Allah itu tetap melakukan ketaatan-ketaatan dan ibadah-ibadah sesudah bulan Ramadhan. (Hayatul Qulub)
Diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمْعَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ جَآءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَعَهُ نُوْرٌ لَوْ قُسِمَ ذٰلِكَ النُّوْرُ بَيْنَ الْخَلَائِقِ كُلِّهِمْ لَوَسَعَهُمْ.
"Barangsiapa berselawat kepadaku seratus kali pada hari Jum'at, maka ia akan datang pada hari kiamat bersama suatu cahaya, yang kalau cahaya itu dibagikan diantara makhluk seluruhnya, niscaya meratai mereka."
Muslim telah mengeluarkan dari Abu Hurairah dan Abu Ayyub, dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَصَانَ ثُمَّ اَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ كُلِّهِ.
"Barangsiapa berpuasa bulan Ramadan, kemudian dia lanjutkan dengan enam hari dari bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa satu tahun penuh."
Sahabat beriman, itulah arti dari firman Allah SWT:(Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipat amalnya).
Dan orang menceritakan pula, tentang sebagian makruhnya puasa ini, karena khawatir menyerupai ahli kitab dalam menambahi puasa fardhu. Namun hal itu dibantah, bahwasannya keserupaan itu tidak ada lagi karena dipisah dengan hari berbuka ('Idul Fitri), dan karena puasa yang pertama adalah fardhu, sedang yang lain adalah sunnah. (Durratul Wa'izhin).
Wallahu A'lam Bish Shawab.
Comments