Nama saya Ii Abdul Muhyi Mudrika, CGP angkatan ke-7, lahir di Bandung pada
tanggal 29 Maret 1993, saya seorang pendidik di SDN Babakan Wangi Kec.
Cicalengka Kab. Bandung.
Di awal modul saya sudah mempelajari filosofi pendidikan yang disampaikan
oleh bapak pendidikan kita yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau menyampaikan bahwa
pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki
anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Berangkat dari
pemikiran beliau maka peran pendidik dipandang sangat mulia namun memiliki
tanggung jawab besar dalam menuntun muridnya.
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran saya harus memiliki nilai dan peranan
baik, diantaranya harus mandiri, kreatif, inovatif, reflektif dan berpihak pada
murid untuk mendongkrak murid-muridnya menjadi murid yang memiliki profil
pelajar pancasila. Keberhasilan sebuah proses pembelajaran ditentukan oleh
seorang guru, namun perlu keterlibatan siswa juga di dalamnya, sebagus dan
sebaik apapun metode yang digunakan oleh guru, tapi kalau guru tidak mampu
memahami apa yang diinginkan muridnya dalam proses pembelajaran, tentunya
metode pembelajaran itu tidak akan berhasil dan tujuan pembelajaran pun tidak
akan tercapai sehingga menurut filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara
pendidikan harus berpusat pada murid atau sering dikenal dengan istilah
"menghamba pada murid".
Mulai dari diri, bagaimana peran saya untuk mewujudkan filosofi pendidikan
Ki Hajar Dewantara dan profil pelajar pancasila?
Meskipun dengan segala keterbatasan yang dimiliki tapi ada semangat yang selalu
menggebu dalam hati ingin memajukan sekolah yang unggul di berbagai bidang.
Sekolah dasar adalah sebuah titik awal untuk membangun peradaban diri dalam
skala mikro dan skala yang lebih luas membangun peradaban nasional serta dunia.
Usia 6-12 adalah masa keemasan anak yang harus ditanamkan berbagai macam
pendidikan dasar terutama akhlak dan adab. Adab dan akhlak haruslah menjadi
misi utama dalam mendidik anak seumuran 6-12 karena akan menjadi modal untuk
menunjang masa depan yang sesuai dengan tuntunan agama dan norma sosial.
Aktualisasi misi utama yang berupa akhlak dan adab haruslah diwujudkan
dengan program dan aktivitas yang bisa mendongkrak karakter anak sehingga bisa
berprilaku yang baik. Dalam pembukaan UUD 1945 disinggung sebuah kalimat yang
dibebankan untuk instansi pendidikan yaitu kalimat ‘mencerdaskan kehidupan
bangsa'. Cerdas dalam KBBI sempurna perkembangan akal budinya untuk berpikir,
mengerti dsb. Sempurnanya perkembangan budi tentunya bukan hal yang alamiah,
harus adanya proses pembiasaan dalam kebiasaan yang baik.
Program pembiasaan harus dilaksanakan agar menunaikan amanah UUD 1945. Saya
sebagai calon guru penggerak mempunyai misi diantaranya membuat program
unggulan yaitu pembiasaan karakter/adab murid terhadap semua warga sekolah atau
lingkungan dengan membuat peraturan-peraturan yang memegang teguh kedisiplinan
dan kehormatan seorang murid, seperti pembiasaan “Adab Murid SDN Babakan Wangi”
yang isinya nanti terdapat perilaku hormat murid terhadap guru, hormat murid
terhadap tamu, hormat murid terhadap semua warga sekolah dsb, begitu juga
dengan pembiasaan kebersihan lingkungan yang nantinnya akan dibuatkan program
“SDN Babakan Wangi Kinclong” yang isinya terdapat struktur, jadwal kebersihan
dsb.
Saya memimpikan murid-murid yang pernah belajar dengan saya memiliki
perilaku yang taat pada ajaran agama sesuai profil pelajar pancasila yaitu
beriman, bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia. Saya
percaya bahwa murid adalah generasi penerus cita cita bangsa yang akan
menggantikan para pemimpin sehingga harus menanamkan benih-benih akhlak
mulia. Di sekolah, saya mengutamakan mendidik murid agar selalu
berbuat baik terhadap sesama, memiliki akhlak mulia, dan terbiasa melaksanakan
kewajiban perintah agama. Murid di sekolah saya sadar betul
bahwa dengan berperilaku baik dan melaksanakan kewajibannya akan
mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat. Saya dan guru lain di sekolah
saya yakin untuk perubahan perilaku murid akan menjadi lebih baik dan akan
melekat dalam dirinya sehingga tertanam benih benih akhlak mulia. Saya dan
guru lain di sekolah saya paham bahwa untuk membuat perubahan
terutama dalam akhlak, membutuhkan kerja keras dan kerjasama yang epik dengan
seluruh pihak pemangku kepentingan sekolah.
Adapun Visi Saya:
“Mewujudkan
murid yang religius serta bisa menjadi suri tauladan, bisa bermanfa’at dan bisa
membagikan ilmu kepada yang membutuhkan”
Oleh II ABDUL MUHYI MUDRIKA
CGP ANGKATAN 7
INSTANSI SDN BABAKAN WANGI
Comments