Apa Keutamaan Bulan Dzulhijjah?


APA KEUTAMAAN BULAN DZUL HIJJAH? 

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

وَالْفَجْرِ. وَلَيَالٍ عَشْرٍ. وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ. وَاللَّيْلِ إِذَا يَسْرِ. هَلْ فَيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِذِيْ حِجْرٍ. أَلَمْ تَرَ كَيْفَ............ (الفجر ١-٦)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Demi fajar dan malam yang sepuluh. Dan yang genap dan yang ganjil. Dan malam bila berlalu. Pada yang demikian itu terdapat sumpah bagi orang yang berakal. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana......... dst. (QS. Al-Fajr: 1-6)

Sahabat beriman, diantara keistimewaan lainnya mengenai sepuluh hari ini ialah seperti yang pernah diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu bahwasannya Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَا مِنْ اَيَّامٍ اَحَبَّ اِلَى اللّٰهِ اَنْ يُعْبَدَ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِى الْحِجَّةِ: يُعْدَلُ صَوْمُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا صِيَامَ سَنَةٍ، وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا قِيَامَ لَيْلَةِ الْقَدْرِ.

"Tidak ada hari-hari dimana Allah lebih suka disembah selain sepuluh hari dalam bulan Dzulhijjah: Berpuasa tiap-tiap hari pada hari-hari tersebut menyamai puasa-puasa dalam setahun, dan salat tiap-tiap pada hari-hari tersebut (menyamai) salat pada malam Qadar".

Sahabat beriman, menurut sebuah kisah, bahwa Nabi Musa 'Alaihissalam berkata, "Wahai Tuhan, aku telah menyeru Engkau, tapi tidak Engkau perkenankan jua seruanku. Maka beritahukanlah kepadaku sesuatu yang harus aku gunakan dalam berseru kepada-Mu". Kemudian Allah SWT mewahyukan kepadanya, "Hai Musa, apabila telah tiba hari-hari yang sepuluh pada bulan Dzulhijjah maka ucapkanlah, 'La Ilaha illallah' (tiada Tuhan selain Allah) tentu akan aku perkenankan hajatmu". Musa berkata, "Wahai Tuhan, semua hamba-Mu mengucapkan kalimat itu". Allah berfirman, "Hai Musa, barangsiapa mengucapkan 'La Ilaha illallah' (tiada Tuhan selain Allah) pada hari-hari tersebut sekali saja, maka andaikata seluruh langit yang tujuh dan bumi yang tujuh itu diletakkan pada tatakan Mizan, sedang 'La Ilaha illallah' diletakkan pada tatakan yang lain, niscaya ucapan ini lebih berat dan lebih berbobot daripada itu semua".

Selain keistimewaan diatas, masih banyak keistimewaan-keistimewaan lain yang terdapat pada sepuluh hari ini. Karena didalam sepuluh hari ini terdapat pula kisah-kisah yang tak kalah penting lainnya, seperti yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu, bahwasannya Nabi SAW bersabda:

"Hari ketika Allah mengampuni Adam 'Alaihissalam ialah hari pertama dalam bulan Dzulhijjah; barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan mengampuni segala dosanya.

Dan pada hari kedua, Allah memperkenankan doa Yunus 'Alaihissalam, Dia telah mengeluarkannya dari perut ikan; barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka seperti orang yang beribadah kepada Allah SWT selama satu tahun, yang dalam ibadahnya dia tidak bermaksiat kepada Allah selirikan mata pun.

Dan hari ketiga, ialah hari dimana Allah SWT memperkenankan doa Zakaria 'Alaihissalam; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka Allah akan memperkenankan doanya.

Dan hari keempat ialah hari lahirnya Isa 'Alaihissalam; barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dan kefakiran darinya, lalu pada hari kiamat dia akan berada bersama para utusan yang baik lagi terhormat.

Dan hari kelima ialah hari lahirnya Musa 'Alaihissalam; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka akan selamat dari kemunafikan atau dari siksa kubur.

Dan hari keenam ialah hari dibukakannya kebaikan oleh Allah SWT untuk Nabi-Nya; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka Allah akan memandangnya dengan (pandangan yang) rahmat, sehingga sesudah itu dia takkan disiksa selama-lamanya.

Dan hari ketujuh ialah hari di tutupnya pintu-pintu Neraka Jahanam dan tidak dibuka sampai lewat kesepuluh hari tersebut; maka Allah akan menutup kepadanya tiga puluh pintu kesusahan dan membukakan baginya tiga puluh pintu kemudahan.

Dan hari kedelapan itulah hari Tarwiyah; barangsiapa puasa pada hari itu, Allah akan memberikan pahala, yang besar atau kecilnya pahala itu, hanya Allah yang mengetahui.

Dan hari kesembilan ialah hari 'Arafah; barangsiapa berpuasa pada hari itu maka puasanya itu menjadi penebus dosa (kafarat) untuk setahun yang telah lewat dan setahun yang akan datang, dan pada hari itulah diturunkannya ayat; (pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu).

Dan hari kesepuluh ialah hari Adha; barangsiapa menyembelih satu kurban pada hari itu, maka dengan tetesan darahnya yang pertama Allah mengampuni dosa-dosanya dan dosa-dosa keluarganya; dan barangsiapa memberi makan pada hari itu kepada seorang mukmin, atau bersedekah diwaktu itu dengan satu sedekah, maka Allah SWT akan membangkitkannya pada hari kiamat dalam keadaan aman, sedang timbangannya menjadi lebih berat daripada gunung Uhud". (Majalis)

Sahabat beriman, berdasarkan pada kisah yang diceritakan Sufyan Ats-Tsauri, bahwa dia mengatakan, "Pernah saya berkeliling ke kubur-kubur kaum muslimin di kota Basrah pada suatu malam di bulan Dzulhijjah. Maka tiba-tiba nampak suatu cahaya dari kubur seorang laki-laki. Saya berhenti sambil berfikir. Tiba-tiba terdengar suara yang nyaring mengatakan, "Hai Sufyan, berpuasalah kamu sepuluh hari dalam bulan Dzulhijjah, niscaya kamu akan diberi cahaya seperti ini".

Selain sepuluh hari tersebut, ada hadits lain tentang akhir bulan Dzulhijjah seperti sabda Nabi SAW: "Barangsiapa berpuasa pada hari terakhir dari bulan Dzulhijjah dan hari pertama dari bulan Muharram, maka dia telah mengakhiri tahun yang telah lewat dan membuka tahun yang datang dengan berpuasa, dan (puasanya itu) dijadikan Allah sebagai penebus dosa baginya selama lima puluh tahun".

Wallahu A'lam Bish Shawab.

Artikel Lainnya:

bacalah-keutamaan-10-hari-di-bulan.html

keutamaan-puasa-6-hari-pada-bulan-syawal.html

Comments